RSS

Selasa, 23 Februari 2010

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Sebelum Formula 1

Ralf memiliki minat balap sejak kecil, ketika ia mencoba karting di umur yang sangat belia. Ia memulai kariernya di Formula 3 pada 1994 bersama WTS Racing, yang dipimpin oleh manajer sang kakak, Willi Weber. Ia meraih kemenangan pertamanya bersama tim ini di akhir 1994 sekaligus mencatat posisi klasemen pembalap ketiga, di belakang Jorg Muller dan Alexander Wurz.
Musim keduanya dimulai ketika ia bertarung melawan pesaing beratnya, Norberto Fontana. Tahun 1996 ia menapak ke Formula 3000, dengan tiga kemenangan dan merebut gelar juara di akhir musim.

Formula 1

Jordan GP

Baru di 1997, Ralf resmi menjadi pembalap F1, bergabung dengan tim Jordan. Ia langsung melesat. Di GP Argentina ia berhasil naik podium untuk pertama kalinya, di posisi ketiga. Namun jiwa mudanya masih sering membuatnya sembrono, dengan catatan 10 kali retirement; setengahnya karena tabrakan. Di musim balap 1998, ia berpartner dengan Damon Hill, dan berhasil mempersembahkan poin pertama bagi Jordan di GP Inggris.

Williams F1

Tahun berikutnya, 1999, Ia tampil bersama Alex Zanardi di tim Williams. Di musim tersebut, posisi podium banyak ia kumpulkan, sekaligus mengalahkan rekan setimnya. Ralf berhasil meraih 19 poin dan posisi 6 klasemen di pertengahan musim tersebut. Di akhir musim ia mengumpulkan total 35 poin sementara rekan setimnya tertatih-tatih tanpa hasil. Ia tetap berada di Williams di musim 2000, saat tim ini bersanding dengan BMW sebagai pemasok mesin. Banyak yang mengira kombinasi ini takkan dapat bertahan lama, namun Ralf tampil gemilang berhasil menempati podium di Albert Park, dan mencuri posisi klasemen konstruktor ketiga.
2001 adalah tahun di mana ia merasakan kemenangan pertamanya, selain dua kemenangan lainnya. Penampilan luarbiasa ia perlihatkan di perebutan posisi klasemen pembalap bersama David Coulthard dan Rubens Barrichello. Namun dirinya tak berhasil dan hanya menempati posisi keempat.
Tahun 2002 bukan menjadi musim yang baik baik Ralf. Ia bertabrakan hebat dengan Rubens Barrichello. Ia meraih kemenangan satu-satunya dalam musim itu di GP Malaysia. Ferrari kembali menunjukkan keperkasaannya dan Ralf harus kembali puas di posisi klasemen akhir keempat.
Di awal hingga pertengahan musim balap 2003, performa FW25 kurang oke. Namun ketika rekan setimnya, Juan Pablo Montoya berhasil juara di Monako. Ralf lalu seperti mendapat semangat baru dan langsung merebut kemenangan secara berurutan di Nurburgring dan Magny Cours.
Semuanya kembali buyar menjelang akhir musim, ketika Ralf mengalami kecelakaan hebat saat berujicoba di Monza. Akibatnya, ia tak dapat tampil dan digantikan oleh test driver Marc Gene. Di musim itu, Ralf bertengger di posisi ke-5 klasemen pembalap.
Pada musim 2004, baik Ralf maupun rekan setimnya, Juan Pablo Montoya, sama sekali tidak bisa bersaing dengan Ferrari. Bahkan Ralf pun gagal mencetak satu kemenangan pun. Malah Juan Pablo Montoya, yang saat itu sudah di kontrak oleh tim McLaren secara gemilang mampu mengantar Williams meraih kemenangan di balapan pamungkas di Brazil. Di akhir musim, Ralf akhirnya memutuskan hengkang ke tim Toyota.

Toyota

Di Toyota, Ralf berpasangan dengan Jarno Trulli. Duet ini dikenal public sebagai pasangan pembalap yang kencang, namun in-konsisten. Meskipun Trulli tampil gemilang sepanjang musim, Ralf hanya mampu memperlihatkan kualitasnya saat bertarung dengan sang kakak, Michael Schumacher di GP Hungaria 2005
Musim 2006 Ralf mengawali musim dengan baik saat ia finish podium ke-3 di GP Australia, namun sepanjang musim ia tampil kurang bagus. Meskipun begitu kontraknya masih diperpanjang hingga akhir musim 2007.
Di musim terakhirnya di F1, duet Trulli dan Ralf gagal membukukan prestasi yang gemilang. Lucunya, Trulli malah dipertahankan kontraknya oleh Toyota, dan hal ini akhirnya membuat Ralf berpikir untuk mencari tim lain. Sayangnya gajinya yang terlalu besar akhirnya membuat beberapa tim urung merekrut Ralf untuk musim 2008, akhirnya setelah nyaris menganggur, Ralf diajak oleh Norbert Haug dari Mercedes-Benz untuk membalap diajang DTM mulai musim 2008 ini.

DTM

Ralf pertama kali mencoba mobil DTM pada bulan Desember 2007. Ia berkeinginan karirnya di DTM ini kembali membuka jalan bagi beberapa tim F1 untuk meliriknya kembali di musim 2009 nanti.

Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.com

Pastrana has won two motocross racing championships, the 2000 A.M.A. 125cc National championship, and the 2001 125cc East Coast Supercross Championship. Pastrana also raced in the 2000 MX of Nations. Pastrana moved up to the 250cc class or "Supercross" class in 2002. Pastrana's stand-up style, ability to spot jump combinations and great speed through the whoops make him easy to spot on the track. Although Pastrana has never won a 250cc race, his kindness to the fans and love of the sport still makes him one of the most popular riders of all time[citation needed]. Pastrana has always raced and competed on Suzuki motorcycles, and remains fiercely loyal to the brand. He races with Team Cernic's Suzuki. His motorcycles and rally cars carry the number 199.

Team Puerto Rico

Robert Pastrana, Travis Pastrana's father and veteran of the United States Marine Corps, is a native Puerto Rican which made Travis directly eligible to represent Puerto Rico in international competition. On February 27, 2008, the Asociación de Motociclismo de Puerto Rico (Motorcycling Association of Puerto Rico) provided him with a license to represent the island, which was accepted by the Unión LatinoAmericana de Motociclismo, the relevant sanctioning body in Latin America. His debut with the team took place on March 15, 2008. Here he qualified to the finals by defeating Erick Vallejo of México. In the finals he finished third, behind local Costa Rican racer Roberto Castro and Vallejo.

X Games

  • 1999 - Pastrana wins the first ever MotoX Freestyle event at the X-Games. He also scores the highest ever run of 99.00 points.
  • 2000 - Pastrana wins the gold medal first time
  • 2001 - Pastrana wins his third gold, still the only person to win the event.
  • 2003 - Pastrana reclaims his gold and becomes the second rider ever to complete a 360 in competition.
  • 2004 - Pastrana crashes while trying a 50ft (15m) 360, sustaining a concussion, but is able to compete the next day and wins a silver medal. Nate Adams becomes the only rider to beat Pastrana at that time. Before this event, he had won Bronze in Best Trick, performing a One-Handed 360 and a Superman Seat Grab-Indian Air Back flip.
  • 2005 - Pastrana wins his fifth gold in Freestyle and also attempts the first ever Backflip Barspin on a motorcycle, however the bike fails and he resorts to a regular bike and performs a Backflip Saran Wrap to take Silver in Best Trick.
  • 2006 - Pastrana becomes the third athlete to win three Gold medals at one X Games Event. He wins Gold in MotoX Best Trick and Freestyle and Rally Car. Pastrana also performs the first Double Backflip in competition, scoring a 98.60, the highest score in the Best Trick competition at X Games.
  • 2007 - Pastrana takes bronze in Rally after sliding into the other drivers area while inside the Home Depot Center. He is disqualified but retains his medal. He also competes in the first MotoX Racing at X Games, but doesn't achieve a medal after two false starts in the heat race and last chance qualifier.
  • 2008 - Pastrana takes gold in Rally and competes in the Speed & Style event but doesn't place.
  • 2009 - Pastrana attempts a rodeo 720 at X Games 15 in the Moto X Best Trick Event. He crashes on his first attempt and withdraws from his second after experiencing blurred vision. He places 4th for his efforts. He takes silver in Rally after being defeated by rookie and former Indy Car/Indy 500 champion Kenny Bräck.

Tips pilih tempat modif

Wes kita ketumu lagi di citra kebo ngebox Fm disini ,oya langsung to the point .

kawan kalok kalian berminat modif atau segalanya tanya aja sama orang nya .

kalok tempat pas buat modif itu banyak tapi kualitas bagus harga murah jarang 

seperti contoh roda jaya ama champion ,tapi kalian harus ngerti berapa harga barang itu sebenerya biar kalian gampang nawarnya

dan jangan lupa banyak konsultasi ama temen suka gituan oke. 

Minggu, 14 Februari 2010

Rossi valentino





Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.comShadow Word generated at Pimp-My-Profile.com



Shadow Word generated at Pimp-My-Profile.comValentino Rossi pembalap kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 adalah seorang pembalap tersukses di balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan, dengan titel juara dunia di empat kelas yang berbeda yang diraihnya dalam waktu tujuh tahun berkarir.Putra dari mantan pembalap GP 250 cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini memegang banyak rekor dan prestasi yang diraihnya melampaui banyak seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia, sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, dan lima kali di kelas puncak, 500cc dan Motogp

Lahir untuk balap


Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap, Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung karirnya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.

Nomor 46


Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, papanya ketika memenangkan lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Entertainer


Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim bekas Doohan, yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini buat Rossi sungguh tak masuk akal, menurutnya ia tak bisa membayangkan membalap tanpa merasa fun, kemudian waktu ia mulai menang, ia bertekad untuk merayakan besar-besaran, menurutnya ia cuma ingin melakukan sesuatu yang baru, menunjukkan emosi memenangkan balap.
Sejak saat itulah, pesta kemenangan jadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Dengan aksi-aksinya, Rossi bagaikan magnet yang menarik orang untuk menonton GP. Para pecinta GP tentu masih ingat akan aksinya memboncengkan fansnya yang berkostum ayam berkeliling sirkuit, aksinya memboncengkan fans yang berpakaian dokter, ia juga pernah membonceng angka satu raksasa sebagai simbol juara dunia, juga aksi wheelie dan burnout nya yang sudah tak terhitung setiap memperoleh kemenangan. Ia juga kerap memberikan kneepad atau topi nya kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium. “Valentino itu petarung hebat. Tetapi ia juga tahu kalau kita berada ditengah bisnis hiburan. Jadi ia juga suka menghibur,” kata Burgess.

Julukan Rossi


Dalam perjalanan balapnya rossi kerap berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian dan menghibur. Ia beralasan bahwa semuanya itu dilakukan dimulai dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu.
Rossifumi Julukan Rossi yang diciptakan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe yang saat itu berumur 17 tahun dan dengan gigih bertarung dengan Michael Doohan dan Kevin Scwantz dikelas 500cc, karena nama asli pembalap Jepang itu Norifumi Abe maka Rossi dijuluki Rossifumi.Tahun 2004 Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha berada dalam beda tim namun satu grafis,yaitu dominasi warna biru.Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe bernaung di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Valentinik Julukan ini berasal dari tokoh kartun Daffy Duck yang menjadi superhero yang di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc.
The Doctor Setelah naik ke kelas 500cc pada musim 2000 Rossi menjuluki dirinya dengan The Doctor karena membalap di kelas 500cc butuh keseriusan dan ia merasa dirinya bukan anak kecil lagi, selain itu ia juga menyukai ide sebagi illmuwan gila dan melakukan eksperimen edan, ia menganggap pantas memakai julukan itu setelah mendapatkan prestasi sebagai juara dunia.”Di balap 500cc kita tidak butuh superhero. Yang kita perlukan cuma tenang, kalem, dan pemikir seperti dokter,”ucapnya. Disamping itu, nama Valentino di Italia kebanyakan digunakan oleh para dokter. Ia juga mulai mengurangi perayaan kemenangan yang dianggapnya sudah tak pantas ia lakukan. “Cukup dengan melambai seperti pembalap lain, lalu malamnya pesta habis-habisan bareng sahabat-sahabat saya.”

Pindah ke Yamaha


pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004 Valentino Rossi membuat keputusan yang mengejutkan. Ia memutuskan hijrah dari tim yang dibelanya waktu itu yaitu tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC yang telah mengantarkan dirinya meraih juara dunia 2002 dan 2003 serta membawa Doohan merebut juara dunia 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 juga Alex Criville menjadi juara dunia 1999. Rossi memutuskan meninggalkan tim super tersebut dan memilih bergabung bersama tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di MotoGP saat itu, RC211V milik Honda.
Mengenai kepindahannya ini, banyak yang tak mengira dan pesimis ia akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Salah satu pernyataan pesimis datang dari Max Biaggi, musuh bebuyutannya mengatakan, “Aku tak menyangka ia pindah ke Yamaha, tapi bagaimanapun juga akan sulit mengalahkan Honda. Bahkan Rossi sendiri kurang optimis ia mampu mempertahankan juara dunianya. “Kami membutuhkan waktu untuk tampil kompetitif, untuk menang pada musim pertama bersama Yamaha jelas sangat sulit”. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. bahkan pada seri pertama musim 2004 di GPWelkom, Afrika Selatan ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat, dengan motor yamaha, yang terakhirnaik podium tahun 1992 !! bahkan pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha! dan menjadi pembalap yamaha pertama yang paling banyak juara dalam satu musim (rossi juara 9 x pada musim 2005)

Pujian terhadap Rossi


Mick Doohan:
Dia melakukannya (membalap) jauh lebih serius daripada saya

Max Biaggi:
Bagaimana mungkin tahun pertama dia hanya finish sembilan kali dan tiba-tiba bisa mendominasi seperti itu ?. Semua pembalap berpendapat sama: mereka (Honda) memberinya motor hebat, dan cuma dia yang dapat. Mereka melakukan apa saja untuk membuat orang itu menang

Randy Mamola:
Jika ada balapan dan semua pembalap memakai motor dengan teknologi dan mesin yang sama, juaranya akan tetap motor kuning bernomor 46. VALENTINO ROSSI !

Michael Schumacher:
Rossi akan meraih kesuksesan seperti sahabat saya Michael Doohan. Dia pemuda berbakat dan bisa melakukan apa saja dengan motornya

Prestasi


1985 Go-kart pertama.
1989 Debut balap karting 60cc.
1990 Juara kejuaraan karting regional 60cc, menang sembilan kali.
1991 Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia ; pertama terjun dalam balapan minimoto.
1992 Juara Italian minibike Endurance.
1993 Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship, dengan motor Cagiva.
1994 Juara Italian 125cc Sport Production, dengan motor Cagiva.
1995 Juara nasional Italia 125cc; peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa; peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia.
1996 Peringkat 9 Grandprix 125cc, Scuderia AGV, peringkat 10 kejuaraan Eropa 125cc dengan motor Aprilia.
1997 Juara Dunia Grandprix 125cc, Nastro Azzurro Aprilia, Meraih 11 kemenangan dari 15 balapan, Termasuk menjuarai GP di sirkuit Sentul.
1998 Runner up Grandprix 250cc, Nastro Azzurro Aprilia.
1999 Juara Dunia Grandprix 250cc, Aprilia Grand Prix.
2000 Runner up Grandprix 500cc, Nastro Azzurro Honda.
2001 Juara Dunia Grandprix 500cc, Nastro Azzurro Honda.
2002 Juara dunia Motogp, Repsol Honda Team.
2003 Juara dunia Motogp, Repsol Honda Team.
2004 Juara dunia Motogp, Gauloises Fortuna Yamaha team.
2005 Juara dunia Motogp, Gauloises Yamaha team.

Career statistics


YearClassMotoRaceWinPodPoleFLapPtsPlcdWCh
1996125ccAprilia RS1251512121119th0
1997125ccAprilia RS125151113473211st1
1998250ccAprilia RS2501459032012nd0
1999250ccAprilia RS25016912583091st1
2000500ccHonda NSR50016210052092nd0
2001500ccHonda NSR5001611134103251st1
2002MotoGPHonda RC211V161115793551st1
2003MotoGPHonda RC211V169169123571st1
2004MotoGPYamaha YZR-M116911533041st1
2005MotoGPYamaha YZR-M1171116563671st1
2006MotoGPYamaha YZR-M117510542472nd0
2007MotoGPYamaha YZR-M11846422413rd0
Total

1838713349713245
7